Hari
ini adalah hari pertama silvi masuk ke SMA. Dia bersekolah di SMA Karang
Taruna.Silvi merupakan seorang gadis cantik yang berprestasi dalam bidang
modeling. Dia sering menjadi juara dalam perlombaan model di kotanya. Namun Silvi
adalah anak seorang tukang bubur. Orang tua silvi sangat berharap anaknya dapat
sukses dan mengubah garis perekonomian keluarganya.
Awalnya Silvi sangat rajin di
kelasnya.Dia tidak pernah mendapat nilai 7 di setiap ulangan hariannya. Namun
semua itu berubah ketika dia mengenal sosok lelaki tampan tetapi
terkenal karena kenakalannya. Dia bernma Adit. Silvi pun mulai dekat
dengan Adit. Silvi tertarik dengan Adit
karena dia adalah anak orang kaya yang
dapat membiayai kebutuhan Silvi untuk berbelanja. Sampai
akhirnya mereka berdua memadu kasih.
Silvi
dan Adit sering jalan berdua sampai larut malam. Orang tua silvi tidak
menyetujui hubungan anaknya dengan Adit. Karena semenjak pacaran dengan Adit, Silvi menjadi anak yang membangkang kedua orang tuanya.
Silvi pun tidak pernah belajar. Nilai uangnya selalu di bawah KKM. Wali kelas Silvi
bu Ita namanya mendekati Silvi. Beliau bertanya kepada Silvi tentang apa yang
sebenarnya terjadi. Namun Silvi tidak menjawab dan langsung pergi meninggalkan
bu Ita. Suatu hari ketika Silvi sedang jalan berdua dengan Adit,
bu Ita melihat kalau pacaran mereka sudah tidak wajar. Mereka menjalin hubungan
seperti pasangan suami istri. Perkiraan bu Ita semakin kuat ketika beredar
video mesum Silvi dan Adit
di sebuah hotel di kotanya. Video itu membuat heboh seluruh warga SMA Karang Taruna. Bu Ita menanyakan kebenaran video itu.
Bu Ita betanya kepada Silvi “ Sil, apa benar yang ada di dalam video itu Kamu
dan Adit ? Apa yang sudah Kalian lakukan Nak ?” sambil gagap Silvi menjawab “
N...ndak Bu, itu bukan Saya sama Adit. Mungkin itu hanya orang yang mirip Saya
dengan Adit.” Ibu Ita berkata “ Apa Kamu yakin, Nak? Ibu pernah melihat Kamu
dan Adit jalan berdua menuju Hotel sambil berpelukan.” Silvi
menjawab “ N...ngak Bu, mungkin i...”. Tiba – tiba Silvi mual – mual. Silvi pun
langsung pergi ke kamar mandi. Bu Ita segera menyusul Silvi ke kamar mandi. Bu
Ita bertanya “ Anakku Silvi, Kamu kenapa sayang ?”.
Silvi menjawab “ Saya baik – baik saja, Bu.” Namun akhirnya Silvi pingsan.
Bu Ita segera membawa silvi ke ruang UKS. Dokter UKS pun segera memeriksa
keadaan Silvi. Setelah Silvi sadar, dokter bertanya kepada Silvi “ Sil kamu
tidak menstruasi berapa bulan?” Tanpa berpikir panjang Silvi menjawab “ 3 bulan
terakhir Saya tidak mengalami menstruasi, dokter kembali bertanya “ Apa Kamu
sudah melakukan hubungan suami istri dengan pacarmu?” sambi menangis Silvi
menjawab “ Sudah pernah Bu.” Bu Ita juga bertanya kepada Silvi “ Kamu sering
melakukan itu Nak ?” Silvi menjawab “Iya, Bu (sambil
menangis). Kemudian dokter berkata “ Silvi Kamu positif hamil 3 bulan.” Mendengar berita tersebut, Silvi langsung
kaget. Bu Ita juga tidak percaya kalau hal tersebut terjadi pada murid didiknya.
Berita tentang
kehamilan Silvi terdengar
di
telinga kepala sekolah. Orang tua Silvi dan Adit dipanggil oleh kepala
sekolah. Kepala sekolah mengatakan bahwa Silvi dan Adit
dikeluarkan dari SMAN 1 Karang Taruna. Orang tua Silvi, bapak Sugeng dan bu Ela
serta orang tua Adit, bapak dan ibu Ali langung kaget
mendengar berita tersebut. Bapak Sugeng bertanya kepada
kepala sekolah mengenai penyebab anaknya dikeluarkan dari sekolah. Kepala
sekolah mengatakan bahwa Silvi dan Adit telah mencoreng nama baik SMAN 1 Karang Taruna. Kepala
Sekolah berkata “ Silvi telah hamil 3 bulan dan ayah biologis dari janin yang
dikandung oleh Silvi adalah Adit.” Bu Ita berkata “ Video mesum Silvi dan Adit
sudah beredar lebih dahulu sebelum masalah ini mencuat.” Kedua orang tua Silvi
dan Adit tidak percaya kalau anak kesayangan mereka telah berbuat dosa terbesar
dalam hidup mereka. Orang tua silvi dan Adit memohon agar anak
mereka tidak dikeluarkan dari sekolah. Namun kepala sekolah mengatakan bahwa
keputusan beliau tidak bisa diganggu gugat. Dengan wajah penuh kekecewaan kedua
orang tua Silvi dan Adit pulang ke rumah masing – masing.
Sesampai
di rumah, bapak Sugeng langsung pergi ke kamar Silvi.
Bapak sugeng dengan nada marah berkata “ Silvi apa yang
sudah Kamu lakukan ? Kamu sudah mengecewakan Ayah
dan Ibu.
Selama ini Kami membiayai sekolah dan dunia modeling Kamu.” Silvi menjawab “
Ampun Yah, Silvi minta maaf.” Ibu Ela berkata “ Terlambat Sil,
Kamu sudah mengecewakan Kami. Kamu mengerti kan, Kita itu orang susah. Mengapa
Kamu merusak masa depanmu dengan hal yang paling dibenci oleh Allah?” Silvi
menjawab “Ampun Bu, Aku menyesal.” Namun penyeselan Silvi tidak dapat mengubah
nasib buruk yang sudah menimpanya. Seminggu setelah kejadian ini, kedua orang tua Silvi
datang ke rumah Adit untuk meminta pertanggung jawaban. Awalnya kedua orang tua
Silvi tidak mau bertanggung jawab karena Silvi adalah anak orang
miskin. Namun kedua orang tua Silvi mengancam jika Adit tidak mau bertanggung
jawab maka kedua orang tua Silvi akan melaporkan masalah ini ke polisi atas
kekerasan seksual anak di bawah umur. Akhirnya kedua orang tua Adit mau
menikahkan anaknya dengan Silvi. Dua minggu kemudian Adit dan Silvi
melangsungkan pernikahan mereka. Silvi menggunakan kebaya berwarna putih. Wajah
Silvi dan Adit yang masih belia serta
belum pantas untuk duduk dipelaminan.
Awal perkawinan mereka berdua sangat
mesra. Masalah juga tidak pernah ada karena mereka masih tinggal dalam satu
atap dengan kedua orang tua Adit. Semua kebutuhan rumah tangga Adit dan Silvi
dibiayai oleh orang tua Adit. Namun semua berubah ketika lahir bayi perempuan
buah cinta Silvi dan Adit. Secara tiba – tiba bapak Ali mengusir Adit dan Silvi
dari rumah. Beliau mengatakan bahwa mereka harus mencari makan sendiri. Silvi
dan Adit bingung mau tinggal dimana. Kalau tinggal di rumah orang tua Silvi
tidak mungkin karena mereka sudah
menderita menghidupi ketiga adik Silvi. Akhirnya Adit dan Silvi tinggal di kontrakan kumuh.
Sebulan kemudian Adit dan
Silvi mulai bingung harus makan apa. Adit sudah mencari pekerjaan namun belum
mendapat pekerjaan. Tidak ada perusahaan yang mau menerima Adit yang hanya
tamat SMP. Kedua orang tua Silvi dan Adit tidak dapat membantu mereka karena
semua itu adalah kesalahan mereka sendiri. Mereka sudah diberi fasilitas dan
kesempatan untuk sekolah tetapi malah disia – siakan.
Keterbatasan ekonomi menyebabkan Silvi dan Adit menjadi
sering bertengkar. Pertengkaran ini terjadi setiap hari. Suatu hari Adit
meninggalkan Silvi dan buah hati mereka sendiri. Silvi pun sudah tidak tahan
dengan kelakuan Adit yang suka mabuk – mabukan dan main perempuan. Akhirnya
Silvi dan Adit bercerai. Silvi menitipkan anaknya ke Panti Asuhan dan pergi ke
luar negeri untuk menjadi TKW. Dia tidak mau menyusahkan lagi kedua orang tuanya. Dia berjanji akan membawa kesuksesan
untuk orang tuanya. Meskipun hanya mejadi seorang TKW bukan menjadi model seperti yang diimpikan
oleh orang
tuanya. Sedangkan Adit masih terperangkap dalam dunia gelapnya. Orang tuanya
sudah tidak memperdulikannya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar