Sabtu, 09 November 2013

Kekurangan Takkan Mampu Menghentikan Mimpi


           Pagi yang indah,  matahari yang sempurna dan embun yang jatuh di dedaunan. Toni melihat anak sekolah yang pergi memakai seragam merah putih. Di dalam hati kecilnya sangat iri kepada mereka, karena mereka sekolah dan bisa mencapai cita – citanya. Toni hanya anak seorang pemulung yang tidak bisa
sekolah. Tetapi Toni mempunyai keinginan yang besar untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
          Jam menunjukkan 07.30 WIB dia pun mencari sampah keliling komplek sebuah perumahan. Di sebuah rumah dia lihat ibu – ibu yang membuang sebuah buku dengan cepat dia langsung menghampiri ibu itu lalu dia meminta buku yang ibu itu buang. Sesampainya di  rumah dia langsung mandi dan membaca buku yang didapatkan. Dia memahami isi buku tersebut dengan cermat.
          Suatu hari ada orang yang datang ke rumah Toni yang menawarkan beasiswa bagi orang tidak mampu, gratis sekolah sampai Perguruan Tinggi. Ibunya langsung menerima beasiswa tersebut. Toni ikut ujian kerja paket  A dan paket B. Dia langsung sekolah di SMA favorit dan mengambil jurusan IPA. 3 tahun kemudian dia lulus dengan nilai sempurna. Dia melanjutkan ke sebuah Perguruan Tinggi dan dia mengambil fakultas kedokteran. Berkat ketekunannya dia lulus dan diterima menjadi dokter di sebuah rumah sakit swasta. Ibunya bangga mempunyai anak seperti Toni. Dulu Toni hanya makan cah kangkung tanpa nasi sekarang makan nasi dan lauk daging setiap hari. Toni juga bisa membelikan ibunya rumah dan menaikkan haji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar