Pleurotus ostreatus merupakan jamur yang biasa dijumpai hampir sepanjang
tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Pleurotus
ostreatus atau jamur tiram biasanya dapat ditemukan pada batang pohon yang
sudah melapuk atau pokok batang yang sudah ditebang. Namun sekarang jamur tiram
putih dapat dibudidayakan dengan menggunakan media serbuk gergaji kayu yang
merupakan limbah dari penggergajian kayu. Selain terbuat dari serbuk gergaji, bahan lain
untuk membuat habitat jamur tiram putih adalah dedak, kalsium, dan air
secukupnya.
Perawatan jamur tiram tidak terlalu
rumit. Jamur dapat tumbuh dengan baik pada suhu 15 ℃
hingga 25 ℃
dan kelembaban 60 – 70 %. Kondisi ini dapat
diwujudkan dengan menyiram ruangan setiap pagi dan sore. Namun hal ini cukup
dilakukan pada saat musim kemarau. Ketika musim penghujan cukup menyiram
ruangan tepat budidaya jamur satu kali.
Budidaya jamur tiram putih
sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan harga media tanam yang murah dan tidak
memerlukan biaya yang mahal untuk perawatan jamur tiram tersebut. Apalagi masyarakat
sekarang sudah gemar mengonsumsi jamur tiram putih.
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, Biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5 % – 30,4 %, 56 % karbohidrat, 1,7% – 2,2 % lemak, 0,20 thiamin, 4,7 – 4,9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 KJ/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya 7,4 – 24,6 persen sehingga cocok untuk orang – orang yang sedang diet.
Selain manfaat dari segi ekonomi,
terdapat banyak manfaat dari segi kesehatan. Jamur tiram memiliki banyak
manfaat seperti menurunkan kolestrol, sebagai antibakterial dan antitumor. Jamur
tiram juga berkhasiat untuk obat penyakit lever, diabetes, dan anemia. USDA ( United
States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan
bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama tiga minggu dapat menurunkan
kadar kolestrol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak
diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Sehingga mereka berpendapat bahwa
jamur tiram dapat menurunkan kadar kolestrol pada penderita hiperkolestrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar